(Tentang rinduku kepada Juniku)
Dalam senandung malam
aku kembali dengan kelemahan
membaca rasa yang terkandung
setiap langkah yang akan berpijak.
Aku masih sendiri,
belabuh dalam sebuah ruang rasa
dengan kerinduan yang cukup mendalam.
Wahai Juniku,
hati ini sepenuhnya untukmu,
dari masa yang dahulu,
hingga suatu hari kita bercumbu.
Walau kutahu,
semuanya tak lagi untukku.
Juniku,
aku tak berani menerima semuanya,
melepas dirimu,
hingga kau terbang menjauh.
Juniku,
di sini aku masih merindukanmu.
Malang, 2017
Komentar
Tulis komentar baru