Selain puisi. Apalagi?
yang membuat kita jatuh cinta
kata-kata tak punya usia
buku-buku bisa saja lapuk, melumut
mengerak di sudut lemari
ingatan yang ditulisnya selama ini--akan mati.
Sekarang, orang-orang sibuk mencari cinta
hati mereka bertanya-tanya
harapannya hidup, tapi tak berpijak
mereka buta--atau bodoh lebih tepatnya
rindu tak selalu bisa diterka dengan akal
atau perasaan tiapkali kita kesepian.
Kemarin, kita hanya bisa diam
hampir limbung
menyaksikan angin dan awan
berkarnaval dari lima penjuru takdir, membawa rahasia kegelapan
dan kita masih tetap diam
dilembut selimut--meringkih ketakutan.
Cuaca tetap tak berubah
tidak ada yang bisa kita lakukan, selain menunggu dan membisu
membiarkan guruh badai berkeliaran
menjalar, ke balik tubuh yang kedinginan
gigil itu membawa kita pada pengertian yang saling
menghangatkan dan tak melupakan
puisi-puisi yang layu kemarin--di musim kering.
Bogor, 2017.
Komentar
Tulis komentar baru