semakin aku berfikir bahwa ini ngarai
semakin dahsyat pula logikaku membantahnya.
toh, mungkin saja dia malaikat yang tengah terjaring di sarang iblis.
lalu aku bertanya lagi pada sang Gusti
tapi Dia hanya perdengarkanku pada nada syahdu
nada berukir firmanNya
dari wanita asing yang mengintaiku dengan tuturnya.
hmm.., aku hanya mampu berdalih
mungkin ini hutan.
tapi ini memang hutan, kata mereka.
beri aku kesempatan
tapi sungguh, tak cukup hanya sekali
karena aku akan berbuat seribu, jutaan, atau milyaran dosa.
jadi hanya beri aku lentera,
cukup itu, agar aku mampu menapak...
Komentar
Tulis komentar baru