Skip to Content

Nyanyian Cinta Dan Kesunyian

Foto Hudaagsefpawan

1

Pada murung fajar satu nyanyian cinta

Tiba-tiba menggema dalam ruang sunyi pertapaanku

Bulir-bulir embun menghardik rerumputan liar yang tertidur dalam dadaku

Dan dirimu adalah sumber dari segala kecemasanku

 

Mencintaimu, kini aku benar-benar telanjang kembali

Menanggalkan semua pakaian dan huruf-huruf di namaku

Yang akan kuantarkan pada negeri yang sekarat ini

Dimana orang-orang mencintai keangkuhannya sendiri

 

2

Aku mencintaimu

Seperti terbakar di dalam kobaran api

Dari ledakan bom yang dipacu waktu

Oh, gemuruh cinta datang begitu cepat  dan terlalu nekat

 

Semburat cahaya jingga pada senja matamu

Membunyikan lonceng di dalam jantungku

Pasukan hitam yang siap  lepas dari jiwaku

Ke atas bumi yang panas ini tersungkur

Oleh lembut suaramu

Dan aku tersihir oleh hangat kata-katamu

 

 

3

Wahai cintaku

Setiap malam aku selalu memanggil namamu

Dan mengetuk-ngetuk dari balik jendela kantor

Tempat doa-doa mengantre, saling berhimpitan

Untuk merubah wujud diri dan kembali

Pulang ke tempat awal saat pengembaraannya dimulai

 

Wahai cintaku

Biarkan takdir Tuhan ini mengalir di rongga darahmu

Agar aku benar-benar hidup

Dengan menyelami cintamu

Bukan sekadar bernyawa dan menunggu mati

Tanpa memiliki arti

 

4

Aku ingin membawamu ke dalam duniaku

Dimana burung-burung liar yang rajin

Memindahkan semesta ke dalam tubuhku

Yang akhirnya akan kuhembuskan ke baris-baris puisi

 

Dengan ketiadaan cintamu

Aku benar-benar merasa digerumuli sepi

Merayap dan malahap jiwaku

Bagaikan semut api yang menjajah semaunya sendiri

 

 

5

Sampai hari ini pikiranku terus memburumu

Bayangan wajahmu tiap waktu

Membuat ukiran-ukiran batu

Di dalam goa lamunanku

 

Bukit-bukit hijau

Tarian pohon-pohon rimbun

Dan kepakan sayap burung-burung

Adalah lesung pipitmu yang memabukanku

Di dunia yang lain ini, aku kehilangan diri

 

Kau tahu cintaku

Kini aku sedang terluka

Suaramu yang pelan adalah gemericik  air

Yang tak bisa kureguk

Sebab riak  airnya masih menjadi ilusi

Dalam rabun mataku

Dan aku tak tahu

Cintamu mengalir ke ladang mana?

 

6

Jika awan gelap itu masih menyesaki kabin dadamu

Dan kau cemas pada masa lalumu yang pecah

Yang serpihannya membuatmu luka

Maka biarkan aku menjadi semilir angin

Yang mengembangkan layar kapalmu

Mengantarkanmu pada pulau-pulau

Dimana musik jazz mengalun di sepanjang taman bunga

Dan kupu-kupu adalah penari latarnya

 

Di bumi yang hangus ini aku ingin

Membawamu melewati jejak-jejak yang ditinggalkan api

Mencari cahaya, melewati kamarau panjang

Dan melawan sepi yang begitu menakutkan

 

Oh, cintaku

Sangkarkan kerinduanku ini

Biar ia tenang dan tak berontak terus  menerus

Dan biarkan aku menjadikan usiamu

Kata-kata dalam puisiku

 

April 2019

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler