Seayun langkah, sekayuh jejak
melantang , birama nadi, disepertiga
rahim bumi bagai menggelepar,hentak
kicau burung, menggaung merobek bianglala
tangisan pilu, menyayat, tersayat
keluar dari liangliang lahat, bagai api sekam
mencari batubatu nisannya, yang tanpa nama
rohroh kebatilan, melanglang langit, jatuh berbentuk air bah:
musimpun lintang pukang, tak jua gugur,
mencabik cakrawala, serupa laguan kematian
meneroka puingpuing zaman, merapu, rapuh
pintupintu neraka berdecit, membuka , lapatlapat
nyanyian ziarah, mewahyukan, ayatayat suci, sebait ?
dedaun pohon gaharu rontok, tinggalkan semerbak aroma
harumnya jelajah angin menghembus, bangunkan putri gayatri,dinirwana
yang mandi telanjang, dikolam para dewata, cantik menawan,,
di bukitbukit terpampang, suara penyeru, kaum pensyair
meneloka, syiarsyiar: dari hulu hingga ke hilir, tanpa muara, tiada makna ?
jiwajiwa dipilahpilah, menafsir bijibijian sesawi, satu kata perkata
tapi nyanyian ziarah hanya beranjak, memaknainya, pulang kejiwaku:
@rskp,10032014...jkt
Komentar
Tulis komentar baru