Skip to Content

OBROLAN CINTA

Foto rollytoreh

By. rollytoreh


Oh wanita, dimana mimpi-mimpiku menggugat terlalu siang sampaI bunyi alarm berakhir lupa.
Oh wanita, yang punya rahmat Tuhan sehingga menjadi istimewa bagi perasaan lelaki yang mengendap dalam etalase asmaraloka.

Sungguh dikau melebihi pujaan seorang pujangga,
Tiada habis dimakan sandiwara sebuah tubuh yang sia,
Tak berbekas dari tumpah perilaku siasat,
Hingga cemburu lambat laun menyerang hunian setia yang paling agung.

Liku tajam kau bicara cinta tanpa tahu siksa. 
Tidak pernah sejenak beradu tidak muntah
Sebab mengurus air mata sama saja dengan mengurus negara.
Sebab membasmi orang ketiga sama saja dengan membasmi nyamuk demam berdarah.

Dasar cinta membius orang muda apalagi orang tua.
Tapi aneh jika cinta orang lebih tua disalah artikan seperti asmara orang utan, habiskan sepi lalu sembunyi diantara semak belukar dan pohon-pohon keramat.

Tentu bukan begitu maksud cinta.

Dasar wanita selalu bertanya, bicara apa maunya, selalu tentang cinta.

Berapa banyak nilai waktu jadi tak berharga jika terlalu banyak menunggu?
Haruskah kau ganti cinta dengan karang? Meski diserbu ombak tetap saja setia tak bergerak. Ataukah, kau ganti dengan harapan yang paling palsu dari gugur daun sepanjang pantai?

Oh wanita, cinta itu melekat laknat tak bersisi. Terlalu kuat di medan laga. Terlalu kualat dalam asmara. Mencapai terlalu ambisi. Dan ketika kau dapat, bertaruh harta apa saja tidak mudah pasrah. 

Tapi sayang kalau habis obrolan cinta, kau tega mengobral cinta.
Dengan harga murah,
Dan melekat pada orang lain dengan pura-pura.


Di pinggir sore.
Mulengen, Tagulandang.
22/8/2015

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler