Skip to Content

Opera Cakrawala

Foto Jafar Bin Ilyas

Kemarau bertanya “Kapan hujan turun?”

Hujan mengeluh “Kapan aku berhenti menghujani bumi, aku lelah semusim penuh turun ke bumi. Perkenankan aku rehat…Dan engkau Kemarau, berhenti memanggilku!”

Petir menyambar bengis “Hey, selalu kau lelah dengan embanmu. Kemarilah, temani aku selesaikan tugas ini.” Sembari menghentikan tikam kilatnya di cakrawala.

Kembali hujan mengeluh “Wahai Petir, sudahilah, pinta mentari untuk membuka kelopak matanya!”

Mentari muncul dikawani eawanan..

“Kau memintaku membuka mata hujan? Bukan aku beringsut atau apa. Aku Cuma enggan mendahului kepercayaan Tuhan yang ditumpukan padamu. Mari awan, kembali lindungi aku, tiraikan tubuhmu di sekitarku. Aku ingin beristirahat..” Menghilang diselimuti awan.

“Tuhan, kalau memang kau percayai aku jalani tugas ini, berikan hambamu ini kekuatan untuk terus jalani apa yang Engkau percayakan padaku.” Pinta hujan pada Sang Hyang Agung.

“Hey, hujan…Kemari, terus lah hujani bumi, apa tak lucu ada petir dan kilat tanpa ada hujan?”

Hujan pun menangis…

Menangis..

Menangis…

Menangis…

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler