PERCUMA
kau semakin jauh
pelan melangkah lalu cepat berlari mandi keringat
lalu kau letih jatuh rubuh
lalu kau menangisi kenangan yang tetap lekat
terlambat sudah
pohon-pohon telah rebah
nanti kau hanya punya bergumpal-gumpal gelisah
tanah merah bisu
kemboja bisu
aku di sana bisu
ketika buku dibuka dan kembali dibaca
lembaran halaman menadah titik air mata
tak guna dada kau cabik
percuma memekik
202101042134 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru