Skip to Content

Perjalanan

Foto Saiful Rachman
files/user/2765/Atasi_Kaca_Berembun.jpg
Atasi_Kaca_Berembun.jpg

Sekali ini biarkan aku yang bicara menjatuhkan waktu, lalu lukislah tentang diriku. meski aku hanya musim yang menghampiri setiap wilayah, namun aku ingin musim ini menghapuskan debu-debu malammu. Meski aku kupu-kupu penghisap madu setiap bunga, aku ingin hisapannku menjadi sempurna.

 

Ketika berjalan melewati jendela-jendela kaca tak juga ada yang bening, semuanya masih buram. Airpun yang dianggap sumber kejernihan ternyata mengembun dan memburamkan kaca-kaca itu.

 

Kesedihan bukanlah hal yang tak mungkin pergi, namun ia datang untuk mendengarkan kebahagiaan. Bukan bukit jika tak ada lembah, bukan darat jika tak ada lautan, dan bukan pula pelangi jika tak ada hujan.

 

Beberapa saat musim ini telah menepi, sejengkal demi sejengkal sampai ke pangkal. Di sini ku telusuri batu-batu yang akan menjadi debu serta mengkandaskan akar-akar mawar. Maka tumbuhlah mawar-mawar yang menelusuri jalan-jalan kasar.

 


Komentar

Foto Beni Guntarman

Nice!!! Makin matang....

Nice!!! Makin matang dalam mengolah kata, dan puisi ini suatu lompatan besar dalam karya seorang Saiful Rahman. Ciptakan lagi karya-karya apik seperti puisi ini. Selamat berkarya. Salam sastra!

Beni Guntarman

Foto Saiful Rachman

terimakasih

saya mencoba merubah gaya sastra saya mas, saya merasa sangat susah. saya butuh banyak masukan dari mas beni.

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler