Skip to Content

Persimpangan Itu

Foto Putra Utama

Kita yang tercegat di simpang itu, melorong sangsimu bercermin ke bilah pisau.

Kau yang melengkung ke pinggir mata, sedangkan aku melaju ke runcing tikam.

Dan degarlah maut yang perayu itu, selalu saja mengarah tingkah ke segala tamat.

 

Ditawan lamun yang tua, menyayatmu kering di sepanjang timbang sembilu.

Sedang cewang menawar kenang segala pengalaman, menyebabkan gamang segala tuju.

Dan kelahiran yang memawar di bingkah kemarau, mengundang risau ke bilik amanat.

 

Aku sudah! Dan kau, kapan mengiris simpang! Atau

tetap memeram ruyung di hulu jantungmu!

 

Padang, 251211

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler