Kebahagian menangis pada air matamu
Penderitaan tersenyum berkali-kali menyayat hati
Dari nafas hidupku
Melesat abadi menusuk lambung bagai duri
Kedamaian mayat, doa-doa yang cacat
Nakhoda ke tepi laut, mati bersama maut
Melangkahi hasrat mencoba yang terkuat
Terdampar di pantai ditumbuhi bunga teratai
Jeritan badani bergemah hingga gunung tertinggi
Di mana iman terdalam?
Mabuk tanpa darah di persimpangan
Dosa dan cinta diikat dan dilepas Nibbana
Bukan tempat, bukan alam, tertidur sempitnya kuburan
Jalan terbuka, terbuka sudah
Anak manusia tak mengenal lalu
Kehidupan dunia palsu
Kedua kaki melaju, terus melangkah dan maju...
( Kayu Agung, Palembang. 31 Juli 2014)
Komentar
Tulis komentar baru