Skip to Content

Pisau, Sendok, dan Garpu

Foto Musafir Hayat

jika puisi adalah pisau tajam

maka nasib akan menjadi seonggok daging

yang bisa dicincang, kemudian diramu

jadi seporsi lezat makanan

 

jika puisi adalah sendok bersih

maka takdir akan menjadi semangkuk bubur

encer yang bisa disuapkan ke dalam

mulut bayi lapar, yang menganga setiap saat

 

jika puisi adalah garpu

maka perasaan akan menjadi meja

tempat meletakkan nasib dan takdir

untuk dinikmati ataupun disesali

 

tetapi sayang,

puisiku bukanlah pisau tajam

bukan pula sendok bersih

apalagi piring nampan,

 

sebab,

puisiku adalah ruang pribadimu

 

(medio 2011)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler