Skip to Content

Presiden Cengar-Cengir

Foto Muhsin Iswahyudi

Tampil di layar TV bagai lakon lenong Setu Babakan

Entah lupa bahwa ada yang menangis terbunuh Nasib

 

Ketika wajah Melankolis menjadi sihir bagi jelata yang tragis

Kursi dari mengkilapnya mobil mewah mengempaskan para pejalan tua

 

Senda gurau dari Rumah Merdeka Barat kian sumbang ditelinga pinggiran  

 

Ketika asap jarang terlihat saat itu lambung merintih

Saat malam mencekam pisau jalan mencari makan

 

Ketika suara dibungkam semua mata jadi gelap semua dengar akan disumpal

 

Nista nian babu di Singgasana sang tuan 

Entah kambing hitam atau serigala hutan

 

Sajak menamakannya "Presiden Cengar-Cengir"

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler