Skip to Content

Puisi ke 9 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

 

SALAAMUN ‘ALAYK YA KHIDR  

 

Bahasa cintamu tampak pada wajah pucat

Kemudian memerah bara pada butiran keringat

Tak ada tulisan tak ada bahasa tersurat

Namun aku bisa membaca jelas semua yang tersirat

 

Alismu berbaris anak rambutmu melekat

Bulu mataku bulu matamu nafasku nafasmu begitu dekat

Aku dan aku dalam nada syahdu berdekapan erat

Sedetik suksma lepas bagai anak panah melesat

 

Lenyap takbir lenyap dzikir lebur dalam wajah

Lenyap sujud lenyap ruku’ lebur dalam mahabbah

Lenyap sajadah lenyap bumi lebur dalam arafah

 

Maka kekasih merusak kapal membunuh bocah

Tembok rubuh ditegakkan tanpa berpikir upah

Maka sah segala benar sah segala salah

 

201705261722 Kotabaru Karawang

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler