Skip to Content

PUISI-PUISI CINTA

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

CINTA DAN RINDU ITU SATU  

 

Demikianlah cinta dan rindu menampakkan diri jika masih dua

Kadang-kadang engkau begitu dekat terasa menjadi helaan nafasku

Kadang-kadang begitu jauh hingga aku bertanya engkau di mana

Lalu aku tersipu malu ketika aku sadar bahwa aku sedang memelukmu

 

Kadang-kadang engkau terlihat di depan, kita sedang berhadapan

Pada saat yang sama engkau terasa di belakang mendekapku syahdu

Aku malu, bagaimana mungkin sedang kuingat tapi terlupakan

Bukankah kemanapun aku menghadap di sana ada wajahmu

 

Kepak bagaimana mungkin aku melihatnya jika sayap tidak ada

Riak bagaimana mungkin aku melihatnya jika tidak ada air

Dan manis bukankah tak terpisahkan dari madu

 

Aku ingin tenggelam dalam rindu dengan tidak lagi menyebut cinta

Aku ingin hanyut tenggelam dengan tidak lagi menyebut hulu atau hilir

Aku ingin tidur dan jaga dalam satu cinta dan rindu

 

201610141405 Kotabaru Karawang

 

CINTA DAN RINDU KEPADANYA  

 

tidak siang tidak malam cinta bisa datang bersama rindunya

ingin berdekapan erat membaca ayat demi ayat dalam nafas

dalam ungu dalam biru dalam hijau dalam jingga

terbang datang terbang pergi ke langit lepas

 

ah, betapa indah cinta dan rindu yang datang

langit jadi tambah cantik angin jadi tambah sejuk

alun mengalun tetap pada gelombang

menukik dalam ke dasar samudra hati tunduk

 

tak akan pernah sama cinta dan rindu yang telah datang

dengan cinta dan rindu yang sedang datang

juga dengan cinta dan rindu yang akan datang

sungguh aku mengasihani sujud yang hilang

 

cinta datang malam datang siang dengan rindu bersama

dalam kisah sajadah yang direngkuh didekapkan pada dada

 

dalam binar tatap dan semburat senyum pelangi

dalam gemulai dan lentik jari penari

dan akhirnya semua membeku dalam mati

 

201603312226 Kotabaru Karawang

 

CINTA DAN RINDU UNTUKMU  

 

Cinta dalam laut tenang dan rindu dalam ganas gelombang

Cinta dalam angin buritan dan rindu dalam badai menerjang

Cinta dalam sakal memanggang dan rindu dalam angin garang

Cinta dalam rindu daratan dan rindu dalam laut yang pasang

 

Cinta dalam tujuh biduk dan rindu dalam empat pari

Cinta dalam matahari dan rindu kembali esok pagi

Cinta dalam layar terkembang dan rindu dalam kekar kemudi

 

Cinta dalam kepak camar rindu dalam paruh menyambar

Cinta dalam gemulai sayap elang rindu dalam kuku mencakar

Cinta dalam asin segara rindu dalam pulau berair tawar

 

Cinta dalam bakau melambai rindu dalam putihnya pantai

Cinta dalam karang menghadang rindu dalam andai-andai

Cinta dalam gelegar petir rindu dalam kilat menyeringai

Cinta dalam siap berangkat rindu dalam kapan sampai

 

201712052006 Kotabaru Karawang

 

CINTA YANG MENJADI DUSTA

 

Ketika mengaku cinta sedangkan bibir berhias dusta

Lalu bangga karena merasa telah memenangkan perang

Itu adalah awal malapetaka yang akan membawa derita

Bathin menolak karena derita tidak terasa sekarang

 

Seketika menelan buah terlarang Hawa melihat diri telanjang

Buah yang sama ditelan dalam pelukannya terbakar menggelinjang

Tidak sadar itulah api asmara yang membakar diri terpanggang

 

Menolak disebut bodoh karena buah terlarang rasanya semanis madu

Menolak disebut gegabah karena pelukan jadi mimpimu selalu

Telah ada peringatan telah jadi cerita sejak dulu

 

Jangan terkejut jika dusta semerbak harum menghias bibir

Dari tonggak ke tonggak dusta subur tidak akan berakhir

Tidak ada yang tertawa dan tidak ada yang mencibir

Kisah utuh tentang diri dalam takdir telah terukir.

 

201908081921_Kotabaru_Karawang

 

CINTA YANG RUNTUH  

 

Ketika gunung cinta runtuh kawah hasrat menggelegak

Maka dekap jadi celaka dan peluk menjadi kutuk

Hati sepi sama bertanya sayap siapa yang akan mengepak

Meninggalkan sisa dusta yang terucap lewat bibir busuk

 

Ini aku kata pikir yang sudi menelisik diri

Tinggalkan khayal dan menepilah dari mimpi siang hari

Ada batas terlihat jelas yang tidak bisa dilewati

 

Ini aku kata rasa yang sudi lelah menelaah jiwa

Tinggalkan sampan harapan naiklah ke daratan nyata

Hasrat asmara hanyalah sampah yang mengotori cinta

 

Selimut kabut akhirnya singgah di helai daun

Menebal menjadi titik menetes menjadi bening

Daun-daun jatuh tunas tumbuh pohon tetap rimbun

Pusara cinta yang runtuh dibuai malam hening

 

201809210715 Kotabaru Karawang

 

CINTA, RINDU, DAN CEMBURU

 

dimana rindu ketika helai daun tin mulai layu

dimana cinta ketika zaytun menyentuh persada

dimana cemburu ketika indah thursina tak lagi syahdu

dimana semua itu ketika senja datang menyapa

 

tin zaytun thursina di negara yang aman damai sentosa

tempat mereka yang nyata ikhlas berbuat baik dan percaya

tempat mereka menerima balasan kebaikan dari penguasa semesta

 

untuk cinta semesta maka tercipta manusia sebagai makhluk

indah menawan berbudi luhur dan dalam sebaik-baiknya bentuk

namun manusia bisa terlempar ke jurang nista dan terkutuk

 

seberapa letih kau telah memelihara agar tin tak layu

seberapa siap cari penopang ketika zaytun gugur kau tidak malu

seberapa tebal keyakinanmu atas thursina hilang tidak ragu

jangan pernah bosan mengaduk ramuan cinta, rindu dan cemburu

 

201803031232 Kotabaru Karawang

 

CINTAKU DAN CINTAMU RINDUKU DAN RINDUMU

 

Ketika panas aku dan kau bermanja-manja cinta

Ketika dingin aku dan kau bermanja-manja rindu

Bermanja dengan cinta hanya aku menjadi hamba

Bermanja dengan rindu aku hancur menjadi debu

 

Cintaku dan cintamu adalah api dingin yang mendidih

Rinduku dan rindumu adalah panas yang membeku

Cintaku dan rindumu adalah api abadi tanpa asap

 

Cintaku dan cintamu melebur dalam bahagia dan sedih

Cintaku dan cintamu menyepuh semua yang palsu

Cintaku dan cintamu menjelma pengabdian tanpa harap

 

Aku berdiri dalam cinta dan rindu menyembah

Aku ruku’ dalam cinta dan rindu menyerah

Aku duduk dalam cinta dan rindu pasrah

Aku sujud dalam cinta dan rindu tanpa lelah

 

202004290433_Kotabaru_Karawang

 

CINTA DAN RINDU GADIS MANIS  

 

Ketika cinta mendekap erat dalam rindu yang menusuk

Engkau rubuh tersungkur terjengkang telentang rebah

Jeritan bisu memekik kepada langit ini rindu terkutuk

Rindu siang menyiksa rindu malam menikam jiwa resah

 

Meraba seprei berbungan meraba bantal berenda

Hai cinta mengapa hanya bayang-bayang yang datang

Dan itupun nyatanya hanya khayal malam yang jalang

 

Mama mungkin bunga khayal bisa menjadikan badai reda

Mana mungkin bunga khayal mengembalikan yang hilang

Cinta mengapa bukan dia sesungguhnya yang datang

 

Gadis manis jatuh tersungkur didera derita

Derita rahasia di sudut sunyi hati anak manusia

Bermula senja menelusuri malam hingga pagi tiba

Sarung bantal putih basah oleh air mata

 

201710290817 Kotabaru Karawang

 

 

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler