Rindu Lembata
_______________
Melihat semburat sinar mentari merona merah
mengeruak pilar-pilar awan yang eksotis terkena sinar surya
Namun rindu memburu tanpa retak dipecah gersang
Dibilik paling belakang ragaku terdiam sampai mengakar
ini sudah minggu keenam
Ingin sesekali pergi membasuh lelah ditempat terindah sebab rindu terlalu celaka jika dibiarkan berkelana tanpa logika
Aku hanya mau pulang temui wajah-wajah keriput dibalik layar
menebar senyum penuh cinta
Disana tak ada drama mengundang isak tangis
Disana hanya ada tawa paling tulus mengandung kata paling lembut
walau raga mandi keringat ditikam terikan surya
Sudahlah
Kulempar tawa dengan memar pada hati yang tersembunyi
biar saja rindu menjadi hal paling tabu
dan keluh menjadi menumpuk
Sampai esok gerimis mendekap pagi basuhi rindu disekujur nurani hingga mereda
Makassar, 26 April 2020
Petronela Boleng
Komentar
Tulis komentar baru