Skip to Content

#4334_#437 MEMETH JACK JAMHARI

Foto Hakimi Sarlan Rasyid
files/user/8241/71035332_10214541200072362_6894447409535909888_n.jpg
71035332_10214541200072362_6894447409535909888_n.jpg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PELACUR HARGA DIRI

Memeth Jack Jamhari

 

Pelacur harga diri

Tangannya keras mengepal berkeringat asam dan basi

Menatap mata merah menjadi bara dalam duri

Menusuk bisa, racun tak berkompromi

 

Hasrat dan ekspektasi tak terpuaskan

Meradang menerjang kiri dan kanan

Fakta sahih diabaikan

 

Pelacur harga diri

Mengorek, menggaruk borok masa lalu demi ambisi

Bergerombol jiwa-jiwa tak waras tak punya hati

 

Hidung belang pencicip pelacur kebebasan

Kebenaran dan fakta kau abaikan

Akhiri riwayat dalam sejuta penasaran

Ingatlah pedihnya keadilan Tuhan

 

Kaliasin, 16721

 

ANTARAN DAN GILIRAN

Memeth Jack Jamhari

 

Hidup itu antaran yang menunggu giliran

Hari ini kita mengantar sipulan ketempat peristirahatan

Mungkin esok atau lusa kita yang memesan

Tempat tiada hiruk pikuk penuh kesepian

 

Lepaskan syahwat dunia semua amal dihitung

Timbangnnya tiada ditunda tiada digantung

Akankah kita masuk orang yang beruntung

 

Bukan berapa banyak yang ikut menghantar

Tiada harta yang dibawa kecuali kain yang kasar

Hartamu, amal baikmu dan solatmu yang selalu dikejar

 

Jabatan, kekayaan dan kesombongan semua ditinggal

Bahkan buat mereka pusaka bisa saling penggal

Ya tuhan jadikan kami orang yang baik beramal

Dan menjadikan kami penghuni sorga Mu yang kekal

 

Cariu 13 Juli 2021

 

Mungkinkah Dia Bosan

 Memeth Jack Jamhari

Ada yang berubah hari ini,…. sepi
Saat Penggali kubur bekerja tak henti
Burung pewarta tak berdendang lagi
Adakah dia takut atau sekedar empati

Konon… Nyanyianmu pertanda jelek
Membuat orang berhati lembek
Takut…. Dan termehek-mehek

Berpulang adalah kepastian Tuhan
Berpulang bukanlah pilihan
Bukan karena burung kematian

Ada yang berpulang hari ini
Tapi ini bukan semata misteri
Adalah suratan takdir sang azali
Walau si pewarta tak berdendang lagi

Burung pembawa pesan
Mungkinkah dia Bosan

Cariu, 12721
 

 

Toa Tua Mushola Kami

Memeth Jack Jamhari

 

Suaranya makin serak namun tetap keras

Berkala lima kali sehari kini tak jelas

Dulu engkau memanggil orang akan bergegas

Kini sekali bergumam orang-orang cemas

Tak kenal waktu, siang malam, dingin atau panas

Derita Toa tua mushola karena bertambah tugas

Ingatkan kita akan wabah yang harus diberantas

 

Cariu, 07.07.21

 

Rumah terakhir

 

Kemboja.... Kemboja.... Kemboja

Nisan-nisan dibawahnya

Sepekan dalam cengkrama

Dua tiga hinga lima

 

Kemboja putih telah letih

Naungi berseragam putih

Mengubur luka dan pedih

 

Kemboja merah masih tegar

Berpulang tentunya qodar

Mengapa kurang ikhtiar

 

Kemboja.... Kemboja.... Kemboja.......

Sempit hanya satu kali dua

Sendiri tanpa daya

Rumah terakhir tanpa jendela

 

Cariu, 11072021

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler