Skip to Content

Sajadah Luka

Foto Binoto H Balian

Sajadah Luka

Bukankah waktu ialah semak belukar?
di dalamnya kita tersesak. Menantang duri,
dan nyeri yang nyerang dari segala.

Tanpa siapa-siapa. Disini hanya berteman ayat-ayat doa yang setia membangunkan tuhan.
Meski luka tak mau kalah. Dan kita
yang tak kunjung nyerah.

Tapi siapa kita di mata cuaca?
Apakah hama,
atau sekadar gulma si pengerat waktu!

Jangan lupakan, tanah itu sebentang luka. Sebentang mimpi buruk, yang harus dibakar. Yang harus dihapus dengan keringat dan air mata.

Bukankah waktu itu purusan cuaca buruk
yang sering mengamuk?

Ya sang dalang semesta.
Gerakkan sendi-sendi ini merenangi badai- waktu sesuai skenario yang ditulisi para malaikat di segala ufuk.

Sebelum kiamat. Sebelum segalanya tamat.
Akan kuhuni sajadah luka yang masih kubentangkan di dekat altar-altar rumahmu.
Samosir kering. Juni '16
(Binoto H Balian)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler