Mataku menikam wajahku
Mataku binar pitam
Terlempar keujung kajang
Jalanku menggawang
Hampiri jendela seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan
Kubuka jendela seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan
Tatapku lelah menerobos ujung lautan
Kumenoleh kekiri
Kulihat cicirudang jermal hinggap diujung haluan
Kuamati komat kamit dan sungutnya
Kulambai bersama seru yang kupunya
Iapun lalu terbang dan bertengger dipundakku
Ia rapatkan celatuknya ketelingaku dan berbisik
“ Elang laut ada di istana jantung hati kita, simerak merajuk diganjang rimba”
Hoi ganjang rimba
Hoi api dan laut
Hoi kumala yang bertapa dilubuk emas
Dimana kau …
cicurut
cicorot
cicirudang
Sajak kita dipecundang
katapak
katipik
katupuk katampi
Kita terus bersajak dibantal guling dan ludah basi
tung … tung … tung
tung … tung … tung
tung … tung … tung
Tak tau juntung
Nun .., nin .. nan
Nun .. nin .. nan
Par .. pur .. par
Nasibmu timbunan kapar
neng … neng ….pong
Tong kosong
pak kacipak kacipung
di halaman akhir 2915 cerita apa yang termuat dirubrik ujung
TOK LAUT
Komentar
Tulis komentar baru