Skip to Content

SAJAK IMAN DAN KENIKMATAN

Foto rollytoreh

SAJAK IMAN DAN KENIKMATAN
By. rollytoreh

Pagi muncul kembali.
Awan berkelebat riang, ombak berjejal basah, anak-anak mencerap pasir pantai, menyembul keluar menikmati angkasa biru.
Padahal kemarin ombak dan angin haru biru menghantam jantung, membuat geli para nelayan dan penumpang kapal. Tapi sekarang ia mulai teduh. Tenggelamkan hingar bingar pilu dan sepi sendu.

Aku lapar memandangi laut tenang.
Aku haus bermandi hujan.
Aku letih menunggu risau burung malam.
Aku parau bicara atas lara bulan purnama.
Aku hanya senang menikmati tubuh teriak karena kenyang keadilan. Ya. Keadilan Gusti Allah. Tanpa murka bisa menebak muka, bahwa pencarian jati diri bisa didaulat ketika berserah diri.

Berserah itu bukan pasrah. Agar tidak ceroboh mencetak masa.
Dalam Tuhan tidak ada sogok menyogok.

Tidak ada selingkuh bagi mesin wanita dan pria goblok yang bertukar selera padahal sama rasa.

Mulut-mulut comberan mengaku titisan tuhan. Ternyata tuhannya keparat yang lebih congok memaki di atas mimbar. Suaramu jadi-jadian merdu seperti cucak rawa bila berbicara soal allah. Matamu mencuat kesal jika umat sudah rajin mengumpat.

Maka kau bertanya pada cukong.
"Ini umat bikin pusing. Iman mereka menumpuk, sedap didengar, tapi latah diajak kompromi. Diakonia mampet. Usaha dana mulai macet. Tolong sedekahnya. Semoga cukong bijaksana."

Ternyata insting yang dimiliki binatang diemban juga seorang cukong.

Dengan puas ia jawab, "berapa pun harganya, asal kau puas juga aku bebas dalam menentukan segala keputusan nasib umatmu di bawah tumitku. Inilah yang dinamakan buletin pembangunan atas prakarsa lintah darat bebuyutan dimana bulu-bulu korupsi dan manipulasi membumbung di bawah ketiak iman para umat. Asal aku sebagai penentu sejahtera mereka. Yang melawan dibungkam. Yang kebal, dijungkal."

Kejamnya akhirat sama dengan sadisnya buana pekat.

Ini bukan lagi ilusi, tapi semacam cambuk, bercampur aduk di dalam abu sekam, tak punya kemaluan, tak punya kehormatan, dan tak ada rasa penyesalan.

Manado,
27/8/2015

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler