SEBAIT SAJAK YANG KANAK-KANAK
Untukmu Khairinisa Lestari
Akhirnya aku tahu ada jarak yang membentang
dari sudut ke sudut malam
sunyi ke arah kesunyian yang lain
seperti sepatah getir yang abadi
Kini aku menjadi sekeping sajak sunyi
yang barangkali terlampau melankolik
dan kanak-kanak
dan kau adalah kata yang senantiasa
membusung di rahim paling legam
Mungkin kita bakal menyingsing maghrib
ke arah perjamuan-perjamuan yang pecah
di tubuh sajak-sajak, Dan puncak kelam
nan legam mungkin lebih lapang
untuk kau dan aku
belajar mengenang perihal harapan dan
cinta
Atau barangkali ketakutanlah yang lebih
kanak-kanak
kala dengan pandang yang kosong
mengenang cinta yang samar dan jauh
di sini Cintaku, aku tetaplah sang lanun
yang sepi
Saban malam meringis di pelataran
sampan lapuk
dengan rindu dan gemetar di tubuh
yang hendak memecah lenyah
di halaman yang sejatinya tak pernah
sudah.
dan pada akhirnya
kita hanya mesti menerima
bahwa ada riak yang membuncah di tubuh waktu
barangkali serupa rindu atau cinta yang
tak pernah dewasa.
Komentar
Tulis komentar baru