Skip to Content

Sajak Matahari Turun Ke Kota

Foto Rasull abidin

Sajak Matahari Turun Ke Kota

 

 

Matahari matanya mendelik

Menatap jalanan ibukota,

Bajaj dan angkot

Terpanggang, yang lagi ngetem

Menunggu rejeki dari langit

 

Cuaca panas,

Lalu dibawa asap knalpot metromini,

Kemudian masuk ke terminal

Gerobak bakso nangkring di trotoar

Tukang parkir menghitung receh

Di ibukota,

Harga naik pitam

Memaksa anak – anak cari uang jajan

Bapaknya jadi preman

Emaknya jadi babu di istana cukong

 

Matahari matanya mendelik

Lalu turun ke gedung pengadilan,

Maling main gitar

Di ibukota

Demo dimana – mana,

Lantaran di atas piring

Rakyat di paksa makan nasi aking

 

Matahari perlahan condong,

Tapi matanya masih mendelik

Lalu di bawa angin kering ke kali

Kemudian masuk ke gubuk – gubuk

Yang kena gusur satpol pp,

Gelandangan jadi pesakitan

Lantaran punya uang di luar kewajaran

 

Di ibukota,

Pelacur, buruh, kuli membludak

Pengemis , gelandangan jadi kaum urban

Di pandang menjijikkan !

Seperti sampah lalu di salahkan,

Kemudian politikus saling tuding,

Para cendikiawan,ahli tatanan sosial,

Dan berbagai macam ahli nongol di televisi

Sekian juta teori di godok,

Tapi jalannya mandek

Lantaran yang membuat tukang baca Koran

Yang tidak tahu persoalan

 

Pukul lima sore

Matahari matanya merah,

Kemudian turun ke jalan raya

Membentur  traffic lights

Pak polisi jadi emosi

Lantaran sopir cukong melanggar rambu,

 

Di ibukota Jakarta raya,

Bulan purnama keluar dari cerobong pabrik

Kemudian turun ke tempat hiburan,

Tukang ojek,

Tukang kopi

Bahkan sopir taksi

Berubah Jadi makelar tetek,

Nongkrong di kaki lima

Tempat mangkal remaja tanggung

Lantaran biaya sekolah naik pitam

Dan bila uang di selipkan di BH,

Bulan purnama masuk dalam perutnya

 

Rasull abidin, 06 Apr 2014

Jakarta Raya.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler