topan badai menerjang semalam....
citaku ciut terkelupas....
terampas....
terhempas...
kupegang erat erat tali-tali layar tanpa perahu..
kupegang engkau segala tahu...
di sisimu aku mengusap kelu...
perahu cita tercerabut ...
ombak laut langgamkan kesadaran,
bahwa kita kecil
bahwa kita tak berdaya
bahwa kita tak punya apa
bahwa kita bukan apa-apa
terdampar di tepian pagi,
sebulir embun terjaga dari tidur di ayunan biru langit menyambut ...
ombak bergulung-gulung membawa asa di ketiak buih-buih...
tanda-tanda kehidupan kembali ada...
dan kini aku tahu engkau sang sutradara itu....
Komentar
Tulis komentar baru