di mana ujungnya jika bibir sudah dusta kepada hati
jika bukan di padang gersang yang panas membakar
di mana ujungnya jika kau tidak mau memahami diri
jika bukan di tebing rapuh di tepi semak belukar
semakin hari jendela hatimu tampak semakin gelap
engkau menolak dipeluk engkau menolak didekap
padahal bisikan rindumu terdengar haus berharap
karena bibir dusta kepada hati wajahmu jadi kaku
karena bibir dusta kepada hati suaramu jadi layu
karena bibir dusta kepada hati ceriamu jadi bisu
ini bukan puisi terakhir kisah akan semakin banyak
kisah payung cinta yang berubah menjadi penetak
jiwa rapuh tubuh rapuh rubuh dihempas terhentak
peluk dan dekaplah sebelum berujung sebuah tonggak
201711142006 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru