: kepada Rn. Pandjaitan
tak cukup lama
sajak-sajak yang dulu menyepi
menyatu pada kata-kata tanpa rasa
aku melukis luka di perbatasan
tapi matamu menusuk naluriku
hingga kuncup-kancup yang layu
menimpa desir yang menderu
deru yang menggelora di pelupuk mata
kita dari mana
adalah masa lalu yang tahu
kita ke mana
adalah masa depan yang menjawab
tapi di tatap matamu yang menikam
kutemukan keteduhan dari kegersangan
kutarikan kini rasa yang membuai
tapi jangan kau tenggelamkan
di hempasan samudera telah berjejer puisi luka
di kaki-kaki bukit telah tersemai puisi resah
aku tak menjanjikan apa-apa
hanya waktu yang memberimu segalanya
kebahagiaan adalah pahatan-pahatan mimpi
indah adalah kita
kita adalah kata
Sirami-ramian (Andam Dewi)
Minggu, 11 Mei 2014
Pukul 13.35 WIB
SEJAK MENGENALMU, TATAP MATAMU SEPERTI MENIKAM NALURIKU
- 4724 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru