Skip to Content

Selamat jalan nurani

Foto Don Anonim

Hujan memang selalu menyudutkan aku dalam ruangan.

Kulihat alirannya jualah yang melunturkan pandangan kaca jendela kamar.

Samar-samar tersoroti lampu jalan,kamu berada disebrang masih berdiri membuang mimpi sambil digrepe modernisasi.

Berciuman mesra dengan mewahnya ketidakabadian.

Pakaianmu berantakan dirobek iman yang kini tak sepatutnya kamu pakai.

Menjijikan ! kamu menikmatinya !

Malam itu kamu memang telah dilecehkan oleh pilihanmu sendiri.

 

Lengkingan cahaya pertama tiba dan akhirnya bangkai citamu mati sendirian diacuhkan keabadian.

Bau bangkainya sama seperti sampah orasimu dimasa lalu.

 

-Untuk kawan yang sebenarnya lawan-

Dikaki Gunung Geulis

Don Anonim

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler