Skip to Content

Semesta Cinta

Foto Jabrik

 

kepada malaikat yang duduk bersanding bersama keresahanku, lihatlah.. aku tetap disini.. di sekujur malam.. menjadi apa yang kau ingin tentangku.. membatukan aku dalam gegap yang bisu.. menyenandungkan aku syair syair cinta dalam jiwa paling terapuh.. bersama gerimis yang tak mampu lagi memandikan hujan.. menjadi kering dalam gemericiknya.. menjadi abu dalam semesta kemenangannya.. dan menjadi tiada dalam kekekalannya..

kepada ruh ruh suci yang tertatih mencari jiwa yang disangkakan kekal dalam segala rasa.. dengarlah.. aku tetap berkata pada cinta bahwa.. perwujudanmu akan tetap tersucikan ketika sesuatu yang kita kira dapat menjadi kerinduan, ternyata tak mampu lagi berdiri diantara kepedihan.. membekas dalam riak yang tak mampu terbendung oleh hati.. dan.. membuatku tak mampu lagi terkunci dengan kata kata.. "aku kuat.."

aku berkata pada airmata yang dikembalikan kepedihan kepada senja yang pernah kita lupakan.. "aku masih menyimpan tetesanmu pada kantung kantung kenyataan di jubah lusuh kehidupan yang aku kenakan.." tak ada lagi yang tersisa dan terserak di rentang jalanku.. dan aku menjadi sang terhukum dari lingkaran cahaya kehampaan yang menghakimiku.. tanpa engkau aku hanya menjadi jiwa yang ditinggalkan sukma.. menghitam dan beku..

Sungguh.. bahwa ketika cinta meninggalkan satu persatu nafasnya dari raga yang tak terlampaui oleh kesadaran dan kefanaan kita.. maka, kekallah ia dalam tahta agungnya.. kembali pada sang keabadian, bersama gemintang yang menguliti malam.. memandangmu.. memandangku.. memandang kita..


ditulis oleh Jabrik pada: 26 Mei 2012; jam 18:25 ◄

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler