Skip to Content

SENANDUNG DINGIN DARI JALANAN

Foto yono kentung

Malam ini kubagi lagi lagu – lagu ku

Bukan denganmu, bukan dengan waktu

Tapi dengan merah, dengan kuning, dan dengan hijau rambu

 

Kuyup di lusuh bajuku

Mengganti debu dengan gigil

Dengan perut yang masih saja bisu

Dan malam terus saja memanggil

 

Suaraku bukan senandung camar merdu

Hanya gendhing penambal kosong perutku

Tak kalian temukan nada – nada dicinta disana

Karena waktu telah merampasnya

 

Kami hanya sekumpulan yang terbuang

Dan terdampar diantara batu karang

Kami hanya coba bertahan

Dan disini kami temukan kehidupan

 

Bukan sengaja lusuh membungkusi ragaku

Tapi mereka merampas dari tanganku

Membuangku dalam debu

Dan cinta pun sekedar rindu

Disini kami masih saja sandarkan mimpi

Lewat bait nada sederhana

Kami sandarkan hidup yang dipunya

 

Disini kami dibesarkan

Tapi bukan disini kami dilahirkan

 

Diantara jabatan yang perebutkan

Kami terkadang terusikan

 

Di kejar, di tangkap, di pukuli

Tak ada yang peduli

Semua serupa arca yang bisu dan tuli

 

Dan jerit – jerit ku

Hanya terjebak dalam jelaga

Terbelenggu tak ada yang tau

 

Ini bukan akhir dari lagu

Tapi beku terlanjur memeluk dalam gigil

Memaksaku bersembunyi di sudut jalan itu

Bersembunyi dari lapar yang memanggil

 

 

211011 By : Yono Kentung

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler