Burung layang-layang terbang merendah. Mendekap pagi yang kian berlalu
Jauh sudah perjalanan ini tak terbilang.
Waktu meresap di sela-sela hari
Berhitung cepat dengan takdir
Ku lihat kau tetap diam membisu
membaca langit
Menamparkan wajah pada hujan.
Membiarkan luka terkukung tanpa terobati.
Benar, akan adanya waktu untuk menunggumu.
Yang disisa malam tak bisa lelap.
Ada bayang wajahmu datang dari berbagai penjuru bumi
mengejar asmara yang tak kunjung berlabuh
Sayang, hati ini luka
Komentar
Tulis komentar baru