Ketika akhirnya senjaku redup ditelan malam
Ketika itulah, aku merasa kau hanya angan.
Semua tentangmu itu belaka.
Waktu sudah menipuku berjam-jam lamanya.
Tanda hadirmu tak juga kurasa.
Saat itu hatiku sangat kecewa.
Tak lama, hujan menyapaku dengan luar biasa.
Seakan ingin, aku pergi saja.
Sekejab kupejamkan mataku.
Hujan terdengar menyenandungkan kerinduan.
Dan kuharap alirannya sampai ketujuan.
Dari hujan malam ini, kau harus mengerti
Aku kini terasa seperti lautan yang tak bertepian.
Menabung segala harap cemas akan indahnya penantian.
Tapi rindu ini saja selalu kau sepelekan.
Komentar
Tulis komentar baru