Begitu jatuh dalam pelukan seluruh rindu membeku
Namun cinta lidah apinya semakin marak menggelora
Cinta dan rindu dua ayat yang hidup dalam satu
Menghancurkan diri menjadi debu bermandikan hina
Apa yang bisa ditulis dengan madah tentang wajah
Selain semua gerak kuasa tak lebih dari pasrah
Diri terhempas tenggelam dalam kata menyerah
Tak ada yang bisa dilukis pada kanvas
Tangan yang gemetar terkadang kaku memegang kuas
Jika jadipun lukisan hanya garis-garis tak jelas
Hilang beda putri di kuti dan wanita jalang
Ksatria di puri dan pengemis tergeletak malang
Sama-sama hanyut hanyut malam hanyut siang
Sama mati mati senyumkah atau mati meregang
201910140554_Kotabaru_Karawang
Komentar
Tulis komentar baru