Skip to Content

Serasa Apakah Perihnya?

Foto edi sst

Serasa Apakah Perihnya?

Ketika padas itu jatuh terbelah begitu tajam
Menancap di tanah tempat kita menyemai tanaman
Yang tiap tetes keringatnya diminum berebutan
Oleh anak-anak usai bermain layang-layang
Serasa apakah perihnya?

Ketika lembar-lembar halaman buku tersobek
Dan sobekannya dibuang terburai di depan mata kita
Padahal tiap jalinan hurufnya terus dieja berebutan
Oleh anak-anak kupu-kupu warna pelangi
Serasa apakah perihnya?

Ketika butir-butir makna yang jauh tertanam
Tiba-tiba tersapu angin petang di hamparan halaman
Padahal dengan itu anak-anak elang liat menggeliat
Mulai menatah peradaban bersama para malaikat
Serasa apakah perihnya?

         Ketika tajam pisau yang telah kita asah
         Mengiris urat leher kita sendiri
         Betapa perihnya

Semarang, 2011

 


Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler