Kerucut bulan ini, membuatku mencurahkan rindu hanya pada semesta
Siapa lagi yang suka mendengar pekik palung jiwa
Jika serupa makam kosong menanti tuannya gentayangan tanpa alamat?
Ini bukan nestapa
Tapi kerinduan pada yang gaib
Yang raib tanpa disapa
Yang lenyap saat terdekap
Ke manakah kau kekasihku?
Siapa yang akan menemaniku?
Membicarakan luka-luka yang kian mendalam
Merasakan duka-duka yang kian membisu
Dan berbicang tentang ke arah mana batu pertama rumah kita akan diletakkan?
Namamu, kini seperti rumah yang lusuh
Penuh sesak ganggang rindu
Penuh sesak kenangan yang menumpuk
Penuh sesak peluh dan air mata
Kekasihku, kau semu
Adalah kenangan yang mendongeng
Kendari, 20 Agustus 2020
Komentar
Tulis komentar baru