Siapa yang merintih di atas luka padat
Melawan kebodohan yang bengis kejam
Siapa yang putar otak banting perasaan
Menebar ilmu mewangi usir pisau busuk
Guruku namun engkau tak merasa berjasa
Padahal engkaulah yang menancapkan pasak batas
Antara terang dan gelap baik dengan buruk
Padahal engkaulah yang memindahkan masa
Dari bodoh kelam ke ilmu cahaya bertahta
Kepada nama baru kami
Guruku namun engkau tak merasa berjasa
Siapa yang habis suara di telan pengabdian
Siapa yang air matanya terjatuh di pengorbanan
Siapa yang berbahasa bahasa perjuangan
Siapa yang minum air, air titipan kesengsaraan
Dari taman kebebasan
Demi menjemput wasiat ilmu tuk di budidayakan
Guruku namun engkau tak merasa berjasa
Jadi siapa guruku saat pertanyaan itu ku tanyakan
Dengan hati yang tunduk rendah sekali engkau bersabda
Rasa cintalah pimpinan semua itu, baru kusadari engkau teramat sangatlah berarti
Komentar
Tulis komentar baru