Skip to Content

SINANDONG MENGGUGAT

Foto syamsulrizal

SI RAJA BURUNG NEGRI ZAMRUD

( Sajak Buat Anak Negri Zamrud )

 

Hoi…Sang burung diangkasa raya

Kau memang raja dari segala raja

Menoleh kekanan berusaha menyapa kami dengan mesra

Cakarmu yang menancap tetap menggenggam tanah leluhur

Kami berteduh dibawah sayapmu

Mengintip dari calah bulu – bulumu

Mengamati takdirmu diketuaan itu

Kakimu yang mulai kapuran dan encokan

Bulu lamamu yang mulai berjatuhan

mengusik kecemasanku

Meski kau berusaha untuk tetap tegar

aku khawatir…

Kerentaanmu yang telah mengeluarkan aroma bau tanah

membuat orang – orang menutup hidung

karna menyengitkan bulu roma

Dan kadang orang – orang celoteh

bahwa kau sudah bergabung bersama para burung hantu

Aku was – was dan betul – betul ketakutan

lagi pula setua ini kau belum juga punya keturunan

Aku tak tahu apakah kau lahir tunggal

dan tak sempat pula kukenal ibu bapakmu

sebab setelah aku lahir kaupun telah ada

Dulu  bulu – bulu halusmu lah

yang selalu menghangatkan tidurku dulu

Sang majikan yang menemukanmu sempat menyematkan

rantai bermata lima dilehermu

Dari dulu kau setia dan tak pernah melepasnya

meski kutahu  rantai itu kebesaran buatmu

Aku mengerti kau tak kuasa menolaknya

Saat ini permata itu sudah pula kulihat berdebu

Tak sampai pula jangkauan tanganku untuk merawatnya

seperti majikanmu saat itu

embun

hujan

dan terik panas mentari

membuat wajahmu dari hari kehari tambah kerutan danberbintik hitam

Matamu yang berpendar keputihan membuat

pandanganmu tidak bisa menatap mana yang benar dansalah lagi

Kadang genggamanmu pun kulihat gemetar

Orang – orang yang berteduh dibawah bulu sayapmu

hanya memikirkan dirinya sendiri

dan seolah – olah tidak mau mengerti

bahwa mereka masih berlindung dibawah sayap kebesaranmu itu lagi

Kadang mereka berkelahi dan saling mencaci maki karna saling berebut kursi

Permata limamu hampir tak terlihat,

sehingga peraturan yang ada disitu tak terbaca kini

Dan kenapa pula kau seolah – olah  tak mengacuhkan yang terjadi

Apakah kau kecewa

tiga energy ruh kekuasaanmu

yang saat ini tinggal dua

menghantui salahmu dulu

Atau kau sudah pasrah dan tawakkal

Pintu kuburkah yang kau bayangkan

Atau kau sudah mati suri

Sebab sudah cukup lama juga kau tak kudengar bernyanyi

Aku tak mau kau seperti slogan pajangan

yang indah dilihat tapi tak berfungsi

para bocah disekolah

para pejabat di apel pagi

para organisasi dipentas bumi

tak pernah terdengar menyanyikan lagumu

Dapatkah kau tangkap dari indra keenammu

bahwa ada yang ingin mencabuti bulu – bulumu

Aku tak kuasa menahan mereka

sebab mereka sangat ramai dan cukup berani

Kalau terus menerus begini

aku takut-aku tinggal sendiri

Liar binar mata mereka

yang memprovoganda banyak orang

akan mengusirmu terbang dari negri zamrut ini

Aku kasihan padamu…

bulu – bulumu yang renta itu

tak akan mampu menerbangkan besar tubuhmu

dan semua ranting dahan di negri orang

telah patah dan hilang karna ditebang

dan tak rela pula aku melepasmu untuk hinggap

diatap gedung pertokoan

sebab aku takut kau ikut dijual

Kesetiaanmu dikhianati disenja ini

padahal akibat beban yang berat itu

selama – lamanya kau tak mampu menoleh kekiri

dan itu pulalah yang membuat orang salah mengerti

nampaknya takdir beda dan ternoda

ditelan zaman bersama mimpi buruk kita

Kalaupun mereka panggil yang lain

untuk menggantikan kedudukanmu

diranting dahan emas itu

sebagai Raja burung di Negri Zamrut ini

aku tak yakin…

Ia tak setia kau dan seperkasamu

Sudahlah…

Jangan kau meneteskan air mata

Ketika mendengar kata – kataku

Aku maklum kerentaan yang membuatmu begini

mudah sedih

mudah tersinggung

tapi biarlah takdir yang menentukan

Dan jangan kecewa dengan ketuaanmu

aku tetap setia padamu mewakili majikanmu dulu

Tertawalah…

hai Raja burung Negri Zamrutku

Tunjukkan kebesaran jiwamu

Jangan buat aku malu karna mengagungkanmu

karna itu cukup membahagiakanku

Meski gemetar dan lesu darahmu

berusahalah bertahan

Aku akan tetap berdoa

Sambil merenda perban hatimu yang luka

 

  Dari :  Kamar Puisi
             
  Jl. Jalak 007 Gading 18 Juni 2008

     Kota Kerang

     Syamsul Rizal,SH alias TOK LAUT

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler