Sore yang Mengetuk -ngetuk Pintu
Ingatkah saat kau menimbun cemas
dan mengapung di lautannya
kau selalu mengawang
menghitung barisan pilu di ulu hati
Ingatkah saat kau menangkup pedih
kau terlalu sore untuk mngepulkan asap duka
Terkadang kita butuh ketakutan
Untuk kehilangan agar
Kita sadar menjaga pagi dan memupuk tanaman di taman hati
Kini ampas masa lalu di tanganmu liar berkelana
Melesak mendesak ke dalam jantungmu
Kau terlalu berani kehilangan
Kau terlalu sinis menerjemahkan cucuran nestapa
Hingga ia tumbuh tambun di liang jantungmu
Liar melesapkan harapan
Gemerutuk sore mengetuk pintu
Menanak air mata dan merajam gelisah
Ayat ayat sesal mengutuk ngutuk
Doa yang letih tlah mengurapi getirmu
Menyeduh asam pahit nasi basimu
Kemanakah kau kan mengungsi? selain membukakan sore pintu yang sedari tadi mengetuk maaf
Siapa tahu dia membawa bingkisan embun pagi dan menegakkan harapan
Siapa tahu...
Maka bukakan ia pintu. Bukalah
Agar sekawanan tabah yang setia merintih dalam syukurmu
Komentar
Tulis komentar baru