Skip to Content

Sore Yang Mengetuk-ngetuk Pintu

Foto Rai Sri Artini
files/user/5202/05_May_2011_-_Langit5.jpg
05_May_2011_-_Langit5.jpg

Sore yang Mengetuk -ngetuk Pintu

 

Ingatkah saat kau menimbun cemas

dan mengapung di lautannya

kau selalu mengawang

menghitung barisan pilu di ulu hati

 

Ingatkah saat kau menangkup pedih

kau terlalu sore untuk mngepulkan asap duka

 

Terkadang kita butuh ketakutan

Untuk kehilangan agar

Kita sadar menjaga pagi dan memupuk tanaman di taman hati

 

Kini ampas masa lalu di tanganmu liar berkelana

Melesak mendesak ke dalam jantungmu

Kau terlalu berani kehilangan

 

Kau terlalu sinis menerjemahkan cucuran nestapa

Hingga ia tumbuh tambun di liang jantungmu

Liar melesapkan harapan

 

Gemerutuk sore mengetuk pintu

Menanak air mata dan merajam gelisah

Ayat ayat sesal mengutuk ngutuk

 

Doa yang letih tlah mengurapi getirmu

Menyeduh asam pahit nasi basimu

Kemanakah kau kan mengungsi? selain membukakan sore pintu yang sedari tadi mengetuk maaf

Siapa tahu dia membawa bingkisan embun pagi dan menegakkan harapan

Siapa tahu...

Maka bukakan ia pintu. Bukalah

Agar sekawanan tabah yang setia merintih dalam syukurmu

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler