SOSOK ITU

SOSOK ITU
Kacau,
seharusnya
Ini sangat kacau dibanding keadaan apapun
Seharusnya ini lebih gawat dibanding situasi bagaimanapun
Bahaya sekali kekasih

Aku seperti gelandangan dilembar sendiri
Aku mearasa dimana
Padahal yang kupijaki masih kepala ku
Lalu kenapa semua terasa asing?

Tidak,
Tidaka ada yang berubah dengan tempat ini
Hanya entalah kekasih

Gawat sekali ini
Haruskah ku tekan 911?
Haruskah ku tekan seluruh rasa agar semua terasa seperti semula

Ahh,, sial
Kenapa harus aku yang merasa kehilangan
Kenapa harus aku yang merasa ingin menangis tapi untuk apa
Kenapa harus aku yang merasa ingin marah tapi kepada siapa
Kenapa harus aku yang hanya kelimpungan dengan “kenapa?”

Hey kekasih,
Aku masih melihat mu penuh kalimat kemarin
Aku masih mendegar suara anyaman kata mu
Lalu dimana sekarang
Kenapa disini seperti kemalingan tanpa kenangan
Oh tuhan,
Tolong aku masih butuh abjad MU
Kemana larinya gumaman kepala ku
Disini yang kudengar hanya dengungan tidak jelas
Ku eja sekalipun, sama sekali tak membentuk kata
Jangankan kalimat seperti dulu kekasih
Baru saja menyebut “kekasih” saja aku sudah kehilangan

Ada apa dengan ku kekasih?
Aku rindu lara ku yang selalu mendekap ku dengan romantis
Aku rindu tarian kata yang selalu mengelus lembut umpatan ku
Aku rindu pada ku yang sedikit-sedikit menganyam kalimat

Kenapa yang hadir malah sosok baru yang kejam
Hei, dengan lancang sosok itu mengganti kertas apapun dengan lengan kiri ku
Padahal kurang lebih 20 tahun yang lalu baru ku perbaiki sendinya
Sekarang malah dirusak tanpa permisi
Siapa sebenarnya dia kekasih
Kenapa seperti tak punya sisi romantis?

Persetan !!!!
Kacau sekali
Bahaya sekali
Mengerikan sekali
Tapi berkali-kali sosok itu malah menjadi kekuatan ku

Wahai kekasih ,
Apapun yang sedang kau kerjakan disana
Cepatlah kembali
Lalu usirlah sosok kejam itu untuk ku
Sungguh demi rasa apapun sosok itu membuatku sangat takut
Tolong jangan terlambat kekasih, waktu ku tidak banyak
Aku sudah sesak. Salam kekasih