: bagi kekasih jiwaku
mahakam ini kawan,
ular yang menetas dari induk mata air
dan mengaliri dadaku hingga luber ke tepi
aku harus menancapkan tongkat hidup disini
lalu menitiskan embun keniscayaan
di rimba raya yang mulai gersang
mahakam ini kawan,
riaknya telah membelah borneo
dan mengantarku ke pelaminan yakin
jika matahari baru sepenggalah naik
dari arah dan waktu terbit yang kabur
aku sudah menyanding ratap tangis
anak-anak sungai yang mencari senyap
mahakam ini kawan,
saksi bisu
dari janji dan mimpi
kau dan aku
Komentar
Pangeran Kata
Pangeran Kata suka puisi 'Sungai Mahakam' ini. Kata-katanya mengalir indah sekali.
aku sudah menyanding ratap tangis
anak-anak sungai yang mencari senyap
Salam kenal Bung Musafir
Terus berkarya
Sama2 Pangeran...
Pangeran Kata lebih memahami makna
dibanding seorang pengembara yang tak tahu arah...he..he...
Trims. atas kunjungannya...
Tulis komentar baru