Kunyalakan api itu
Setelah sekian lama padam
Terperam dalam penderitaan yang dia tancapkan
Percikannya kini mulai menghangatkan kalbu
Baranya membakar malamku
Hangat dengan selimut rindu
Meski kadang menggigilku dalam luapan itu
Keinginan menatapmu, memetik ranum rindu
Dan salahkan ruang, salahkan waktu
Yang jahat bersekutu
Membelenggu kita bertemu
Menyemai benih cintamu, cintaku
Ah. waktu jua yang mengantarkan kita pada daratan ini
Penuh pepohonan, rimbun sayang
Berakar cinta, beranting cemburu, berbatang perhatian,
Berdaun tangisku, kala sulur-sulur rindu terendam, tanpa tahu ketemu kapan.
Kini, kamu di hadapanku tak lagi sama
Ada rasa gejolak yang membuncah seumpama ombak
Jakarta, Januari 2012
Komentar
Tulis komentar baru