Seketika hujan memengal jalanjalan
peraduan kisah yang terkarang
rintih sesak dalam petang
dan aku yang kembali dalam sepi dalam
seuntai harap
dalam gelap
kemanakah
aku menemukanmu
dan berlarian di antara pelangi hari
jika rela ku persembahkan mimpiku tuk
kau smbangi
tapi mengapa tiap datang malam kau tak ku
temukan dalam selimut bantal,
secebis senyumupun
hanya menggambar dinding kamar
tanpa harap yang bercakap diantara gelap, sepi,
menyantap hari tanpa mimpi pagi
Toroh,26 Desember 2012
Komentar
Tulis komentar baru