TENTANG PAHLAWAN
Dalam butir air mata
Ia bercerita tentang nestapa
Tentang pilu yang tak kuasa diwakili kata-kata
Sebab telah lama ia bernyanyi lirih
Di tengah hening malam
Ia mengaduh pada Tuhan
Air mata masih setia mengabdi
Meski jerit bersahutan dengan lenguh jangkrik
Di pundaknya ia pikul seorang diri batu jalanan
Sebab ia ditinggalkan tangan kekar suaminya
Sepuluh tahun lalu
Sebab dua tawaran dunia yang mendesaknya
Menjelma laki-laki
Terus terhina atau berjuang
Ia pahlawan
Kendari, 8 Mei 2019
Komentar
Tulis komentar baru