Skip to Content

Tentang Semesta, Hijab dan Senyuman

Foto Rahmat adianto

:Kepada Musfirah

Dari langit, pelangi begitu indah katamu
Di bumi, bunga-bunga menawarkan selaksa warna dan wangi
Cantik dan menawan
Pelangi dan bunga-bunga hanya warna-warni yang kesepian tanpa keindahan matamu
Mata yang terkadang serupa cermin
Cermin yang menjatuhkan dedaunan menghikmati kedalamannya
Dan seusainya, dedaunan itu lelap dan terdekap.

Dari bibir pantai, senja indah, katamu
Angin menyentuh hening dan lembut, katamu
Senja dan angin-angin itu hanyalah terkaan perasaan yang tertegun kagum pada cakrawala
Lalu kau menari tanpa ritme dan irama
Sebab cakrawala dan perasaanmu adalah satu

Lalu pada ketinggian puncak, kabut-kabut mendekap pagi
Dedaunan segar oleh embun-embun menidurkan lelah
Kabut pagi dan embun-embun adalah cerita versi lain darimu
Seperti hijab syar’i menyemaikan setiap lekuk tubuhmu
Dan wudhu yang saban waktu menjaga kecantikan jiwamu

Di kota-kota, kerlap-kerlip lelampu menyetubuhi etalase-etalase megah yang menggapai-gapai awang
Sebenarnya hanyalah bagian dari kerendahan hatimu meninggikan prasangka
Sementara cahaya hatimu lebih megah dan terang dari lelampu itu
Lalu salat dan ranumnya doa-doa dari ketulusan, lebih tinggi menggapai Tuhanmu.

Pelangi,
bunga,
senja,
kabut pagi
embun-embun
Kerlap-kerlip lelampu
Adalah caramu terkesima pada semesta
Sementara kau lupa cara mengagumi senyumanmu sendiri.

Kendari, 29 April 2020

Facebook : Rahmat Adianto
Instagram : @rahmatfantastik

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler