Skip to Content

Terpaksa kemana?

Foto Dieqy Hasbi Widhana

I

Aku dimana

Puluhan sebaya berpakaian rapi berkera kebekuan

Ditangannya terhimpit lembaran nisan

Menjilat-jilat irisan pantat pikiranya yang terpaksa botak

: akhir senggang kremasi kenangan

 

 

II

Aku dimana

Puluhan aku lainya dikandangkan dalam kamar

Menggeliat di atas ranjang berseprei lutut

Kemudian bermimpi-mimpi lagi

Dengan pikiran terkelupas meniduri nyanyian merimba

: keriuhan kegelisahan telah karam

 

 

III

Aku dimana

Mereka bergerombol dan berlari

Dengan kanvas luka menyisir hutan

Mengoyak pelipis pepohonan yang riang

Kumparan api itu melilit udara

Beranjak terjun dari tebing curam

Melebur berdampingan merebut kemarau panjang

: senja pagi yg meronda

 

 

IV

Aku dimana

Belasan penyihir bertulang beton melipat musim di depan monitor

Bermukin di atap-atap yang bocor

Mengenakan jubah bersisik wibawa

Dengan sederhana mampu melempar angin ke udara

Sembunyi di kaki meja artibut kaku

Merekalah yang pernah meminangku dalam mimpi

: bibirnya siap memangkumu pulas

 

 

V

Aku dimana?

Warna angin begitu gelap

Dimanakah aku?

Tembok-tembok bersombong ria membusungkan dadanya

Dan aku yang mana?

: Berpikir hanya menambah luka kegelisahan

 

 

 

 

 

 

Diantara pepohonan yang memohon pada pohonnya,

03022011

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler