Skip to Content

Tiada Tuhan di Belati, Tiada di Selongsong Peluru

Foto Binoto H Balian

Tiada Tuhan di Belati! Tiada di Selongsong Peluru

Dengar. Wahai kita-kita
yang sedang belajar gila.
Wahai sesama para trauma, hei
sesama pengamarah dan penggelisah!

Kata siapa ada tuhan di moncong belati?

Bahkan tak secuilpun kita yang kenal persis dengan tuhan,
atau apa selera-seleranya.

Waktu ini, milik bersama. Bukan
cuma akal-akalan pemuka
petinggi agama.

Atau siapa yang ngaku hakim atas ini semesta?

Eden telah terbakar. Apa surga
harus kita hangusan juga sampai akar-akarnya?

Tiada tuhan di hujung belati.
pun di letusan-letusan peluru!
Tiada! Coba saja tanya,
pada hati.

Dengar. Wahai kita-kita
yang belajar biadab. Para manusia
yang kursus binatang buas.

Tanah ini hanya liang kubur.
Tak perlu digali sendiri!
Untuk apa mengantar orang hidup kekuburan?
Mari hidup
dan mati seperti pohon,
tanpa raungan gergaji mesin
atau tanpa jilatan bara api.

Samo, Sir. Juli '16
(Binoto H Balian)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler