Skip to Content

Tuan yang maha benar

Foto PUTRI

Tuan yang maha benar.

Teruntuk Tuan.

Bagaimana rasanya?

Setelah mematikan rasa rasaku?

Sudah puas?

Atau masih ada tuduhan tuduhan lagi untukku?

Sudah tidak ada?

Baik, kini giliran aku bicara.

Bukan mudah menjaga hati sekeras hatimu. Terlebih bila hatiku sudah terpaut padanya. Mau ku lukai, nanti hatiku ikut terluka. Namun bila aku diam saja, maka habislah hatiku dimakan kesabaran.

Perlu kau tahu.

Setiap kelakuanku salah dimatamu, menjadikan aku muak dengan ini, dan buat ku ragu dengan cintamu. Dimana, kasih sayang yang terjanji hanya untuk diingkari.

Kau bukan yang maha benar.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler