Tuhan, Bisakah Kau Putar Lagi Waktu

Tuhan, Bisakah Kau Putar Lagi Waktu

jika Ia punya kaki, aku akan berlutut mencium kaki-Nya. terus berlutut hingga Ia bersedia  memutar ulang waktu.

setiap jumat pagi sehabis menemui-Nya abah ke kubur menjenguk  mama. membawa tiga renteng kembang tujuh rupa dan sebotol  air yasin untuk disiramkan di kubur mama. sendirian. setiap jumat pagi, sebelum banyak orang terbangun dari lelap abah sudah  duduk di kubur; mengirim doa, membuat taman dan sungai sorga yang indah dari air yasin. terus setiap jumat pagi hingga Ia mempertemukan dengan abah dan mama kembali di sorga.

jika Ia tak punya kaki, aku tetap akan berlutut dengan permintaan yang sama.

samarinda 3 Juli 2011