Oleh : Firdaus Akmal
Ketika mengkhayal kupu – kupu tak kukenal
Ia menghinggapi pipiku :
Jangan tanya siapa aku !
Yang aku tahu tak perlu tahu siapa
Kerna tiada induknya memberi nama
Ketika mengharap mawar menebar wangi kental
Ia mengaroma hidungku :
Jangan kau tanya aku !
Yang aku tahu tak begitu mengharapkannya
Kerna tiada harum mawar tanpa duri di tubuhnya
Jika di nirleka teja sudah tukar warna
larik rasa terpahat mengungkap :
tanpa bahasa
namun pawana mengantarnya
di ujung ngarai pendaki memahat sajak
padanya terjurai delik kepodang
lalu pada layar kelasi ia hinggap
dan ditaburnya potret pendakian senja
sedang jala di samudera sudah telentang
untungnya masih ada yang tersangkut di sudut kail yang belum terpakai
Sekarang ia tahu di atas juga terjal
Dan laut tidak dangkal
Pekalongan, 1 Januari 2016
Komentar
Tulis komentar baru