Sepasang mata menatapku. Penuh gairah!
Aku salah tingkah, resah sendiri tak bernyali
Serupa batu; diamku membeku . Sesaat lalu
angin nakal menebar wangi rambutnya. Semerbak
menjuntai di ujung hidung. Meretas geming dan bersorak
dalam kelindan jarak mendekat. Dekat tak berjarak. Sadar
aku meronta ingin lepas. Mengurai simpul-simpul jerat
kepayang menindih. Terjepit sendiri. Tak berdaya menampik
badai perasaan majemuk menderas. Megap-megap aku larungi
tatap sepasang mata. Penuh gairah ingin meraih dalam rengkuh
dua bilah tangan siap beraksi. Sebelum kehendak jauh terjejak
aku mengacau. Bela diri seribu alasan: usiaku baru sejantung pisang.
Komentar
Tulis komentar baru