bila tak kau dengar lagi mereka bernyanyi akhir-akhir ini
itu bukan karena mereka lupa meninabobokanmu
itu semua murni karena terpaksa
karena kebutuhan hari-hari yang mendesak telah merampas suara mereka
tuntutan dapur yang terancam kehilangan asap, membuat mereka terpaksa menutup mulut
dan jeritan meja makan yang terancam kosong, memaksa mereka untuk melupakan cara bernyanyi
setiap malam mereka terpaksa mendiamkan luka bulan
rintihannya yang kian pedih, memaksa mereka untuk melupakan panggilan ranjang
dan setiap hari, mereka harus memeras diri, menanam dendam dan laramimpi
lihatlah, semakin hari tubuh-tubuh kurus itu semakin kering
tapi matahari buta itu mana peduli, bahkan semakin rakus
menguras keringat dan airmata mereka
bila tak kau dengar lagi suara mereka akhir-akhir ini
itu bukan karena mereka melupakanmu, semua itu murni karena terpaksa
mereka terpaksa membungkam mulut mereka, melupakan cara bernyanyi
lihatlah betapa sibuknya hari-hari mereka akhir-akhir ini
sepanjang malam mereka terpaksa menyeka airmata bulan
dan sepanjang hari, mereka terpaksa makan hati, terpaksa menyusui matahari
dan pada penderitaan dan air mata mereka
siapa peduli, matahari itu kian lupa diri
kian hari semakin tak peduli
Batam, 10.12.2014
Komentar
Tulis komentar baru